Thursday 6 January 2022

9 Nomor Yang Tidak Boleh Digunakan Pada Ajang Balap Mottogp



Nomor atau angka terkadang bisa menjadi sebuah tanda dalam hal berolahraga. Dan biasanya nomor itu ditempatkan pada kaos, atau topi dan juga pada sebuah kendaraan yang dijadikan modal untuk membalap atau dipertandingkan. Nah. Kali ini ulasan saya, adalah tentang sebuah nomor yang selalu digunakan pada ajang balap motogp kelas bergengsi. Dan tentunya nomor tersebut ditempatkan pada motor sang pembalap. Nomor tersebut biasanya menjadi ciri khas bagi pembalap itu sendiri.

Dalam ajang sebuah lomba atau balapan biasanya kita bebas menentukan nomor yang kita mau, baik nomor besar maupun kecil. Akan tetapi disebuah ajang balap mottogp sebuah nomor tidak boleh digunakan lagi meski sang pembalap tersebut sudah pensiun atau tidak pernah lagi menjadi seorang pembalap. Alasannya pun sangat beragam, namun intinya sebuah nomor pada ajang mottogp tetap harus jadi hak paten yang tidak boleh digunakan oleh pembalap lain apun yang terjadi pada pemilik nomor atau angka tersebut.

Seperti ulasan dibawah ini, ada 9 nomor yang telah menjadi hak paten atau bisa dikatakan disakralkan untuk digunakan orang lain. Nomor berapa, dan siapa pemiliknya berikut dibawah ini.



1. Jason Dupasquier





Pada gelaran GP Italia pada Mei 2021, semua penghuni paddock MotoGP berduka. Pasalnya, pembalap Moto3 Jason Dupasquier meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan pada sesi kualifikasi. Dupasquier adalah pembalap asal Swiss yang membalap untuk tim PrustelGP. Bertepatan dengan jadwal GP Jerman, balapan kandang untuk PrustelGP, Dorna dan FIM memutuskan untuk memensiunkan nomor 50 dari kompetisi Moto3.


2. Luis Salom





Kita lanjut kenomor dua. Ada nomor balap 39 yang juga menjadi nomor sakral di Moto2 yang tak bisa digunakan pembalap lain. Dorna dan FIM memutuskan nomor 39 menjadi milik mendiang Luis Salom. Luis Salom meninggal akibat kecelakaan saat sesi latihan bebas kedua di GP Catalunya 2016. Salom sendiri telah membalap di kejuaraan dunia Grand Prix sejak 2009 di kelas 125cc. Pada 2013, ia menjadi runner-up kelas Moto3. Saat naik kelas ke Moto2, Salom adalah rekan setim Maverick Vinales di tim Pons HP 40.


3. Shoya Tomizawa





Lalu pada nomor tiga ada pria asal jepang yang bernama Shoya Tomizawa akan selalu tercatat sebagai pembalap pertama yang menjadi pemenang di balapan kategori Moto2. Pada 2010 tersebut, Moto2 baru saja menjadi kategori baru menggantikan kelas 250cc. Tomizawa menjadi pembalap Jepang yang diperhitungkan. Setelah kemenangan bersejarah di GP Qatar itu, ia juga naik podium di balapan setelahnya. Namun, tragis, petualangan Shoya Tomizawa di lintasan balap harus berakhir pada seri ke-11 di Misano. Ia mengalami kecelakaan yang berujung maut. Tomizawa terjatuh, lalu terhantam oleh Scott Redding dan Alex de Angelis.

Untuk menghormati pembalap berusia 19 tahun ini, nomor balap 48 dipensiunkan dari Moto2. Nomor 48 akan selalu menjadi milik Shoya Tomizawa.


4. Nicky Hayden





Nomor empat ada Nicky Hayden adalah pembalap Amerika Serikat terakhir yang bergelar juara dunia MotoGP. Ia berhasil menjadi juara dunia secara dramatis pada 2006, setelah menang poin dari Valentino Rossi pada seri terakhir di GP Valencia. Pembalap berjuluk The Kentucky Kid ini pensiun dari MotoGP pada 2015. Di paddock MotoGP, Hayden dikenal sebagai pembalap yang disegani. Ia tak pernah mencari masalah atau terlibat drama. Maka, tak heran jika para pembalap lain menghormatinya. Setelah pensiun, Hayden mengaspal di WorldSBK. Sayangnya, pada 2017, Hayden mengalami kecelakaan tragis saat sedang berlatih sepeda di jalanan Rimini di sekitar Sirkuit Misano. Ia meninggal lima hari kemudian di rumah sakit.

Sebagai bentuk penghormatan, nomor balapnya dipensiunkan dan tak bisa digunakan pembalap lain. Nomor 69 adalah nomor yang selalu digunakan Hayden sepanjang kariernya.


5. Loris Capirossi





Nomor lima ada seorang pembalap senior yaitu, Loris Capirossi, pemilik nomor 65 dipensiunkan sebagai penghargaan bagi pembalap yang dianggap spesial di dunia balap motor. Nomor ini dimiliki Loris Capirossi yang kini menjabat sebagai salah satu anggota Race Direction di MotoGP.

Pembalap berjuluk Capirex ini membalap di kejuaraan dunia Grand Prix sejak 1990 di kelas 125cc. Ia kemudian naik ke kelas 250cc pada 1992. Dan ditahun 2000 hingga 2011, Capirossi berlaga di kelas MotoGP. Selama 22 tahun berkarier, ia meraih dua gelar juara dunia di kelas 125cc dan satu gelar juara dunia untuk kelas 250cc. Capirossi masih memegang rekor juara dunia termuda kelas 125cc yang ia raih pada usia 17 tahun.

Capirossi sendiri pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2011. Lalu nomor 65 ini secara resmi dipensiunkan pada akhir musim 2016.


6. Marco Simoncelli





Nomor berikutnya yang tak boleh digunakan adalah nomor 58. Dorna dan FIM memberikan nomor ini kepada keluarga Simoncelli sejak 2016, sebagai bentuk penghargaan kepada mendiang Marco Simoncelli. Ia adalah pembalap berbakat asal Italia yang disebut sebagai penerus Valentino Rossi. Simoncelli pernah menjadi juara dunia kelas 250cc pada 2008. Pada 2010, ia naik ke kelas MotoGP bersama tim San Carlo Honda Gresini.

Namun, nahas, pada tahun keduanya di MotoGP, ia harus mengalami kecelakaan tragis. Marco Simoncelli meninggal setelah terjatuh, lalu tertabrak Colin Edwards dan Valentino Rossi di Sirkuit Sepang.


7. Daijiro Kato





Pada nomor tujuh ada nomor 74 milik mendiang Daijiro Kato pun dilarang untuk digunakan pembalap lain. Nomor ini dipensiunkan sebagai bentuk penghormatan bagi Kato, pembalap Jepang yang meninggal akibat kecelakaan di Sirkuit Suzuka pada 2003 silam.

Padahal Daijiro Kato diprediksi akan menjadi salah satu bintang gemerlap di MotoGP. Ia mulai membalap semusim penuh di kelas 250cc pada 2000. Setahun berikutnya, ia menjadi juara dunia dengan performa yang luar biasa. Dari 16 balapan, ia mampu 13 kali finis di posisi podium dengan 11 di antaranya menjadi juara balapan.

Tahun 2002, Kato naik kelas ke MotoGP dan menjadi Rookie of the Year. Namun, malang tak dapat ditolak, Daijiro Kato mengalami kecelakaan hebat di Sirkuit Suzuka pada 2003. Ia menderita cedera parah di area kepala, leher, dan dada. Kato dinyatakan meninggal setelah koma di rumah sakit selama dua minggu.


8. Kevin Schwantz





Nomor 34 milik Kevin Schwantz menjadi nomor balap pertama yang dipensiunkan di MotoGP. Kevin Schwantz merupakan legenda balap Amerika Serikat yang menjadi juara dunia kelas 500cc pada 1993. Schwantz memulai karier balapnya di kejuaraan dunia MotoGP sejak 1986. Ia memiliki banyak penggemar karena gaya berkendaranya yang agresif sehingga mempertunjukkan balapan yang seru. Apalagi saat ia berduel dengan rival utamanya, Wayne Rainey.

Selama berkarier di MotoGP, Schwantz termasuk pembalap yang loyal. Ia selalu mengendarai motor Suzuki hingga pensiun pada 1995. Untuk menghormati pencapaiannya, Dorna dan FIM memutuskan nomor 34 menjadi milik Kevin Schwantz. Pembalap MotoGP lain tak diperbolehkan menggunakan nomor ini.


9. Valentino Rossi





Dan yang terakhir, pada angka 9, tentunya andapun sudah tak asing dengan gambar pada nomor 9 yang belum lama ini mengundurkan diri atau pensiun dari mottogp. Beliau adalah sang legendaris mottogp Valentino Rossi, atau yang berjulukan The Doctor.

Nama Valentino Rossi memang sungguh besar di ajang MotoGP dunia. Disebut – sebut bahwa Valentino Rossi merupakan salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. Ia adalah salah satu pembalap tersukses sepanjang masa yang sudah menyabet 10 gelar juara Mottogp dunia.

Masing-masing gelar tersebut terbagi menjadi 7 gelar juara dunia di kelas puncak MotoGP, dua gelar juara dunia di kelas 250 cc dan juara dunia di kelas 125 cc. Tak jauh berbeda dengan nama-nama diatas Valentino Rossi pun selalu menyukai nomor 46, meski ia telah beberapa kali menjadi juara dunia. Bahkan The doctor selalu menolak jika tunggangannya yang bernomor 46 diganti angka 1. Demikianlah beberapa nomor sakral yang dilarang keras digunakan pada ajang balap mottogp.



Sumber : Idn.times.com


~SEMOGA~MENARIK~

Labels:

17 Comments:

At 6 January 2022 at 10:51 , Blogger Jaey Borneo said...

Oh ada juga ya beberapa nomor yang dilarang pakai, dan sebagian besarnya yang punya nomor itu sudah meninggal dan rata2 meninggalnya terkait kecelakaan tak ada yg meninggal disisi istrinya 😅

Btw kalau misal nomor angka 1 atau 01 atau 001 boleh tidak dipakai oleh selain juara? Aku mau pakai nomor itu 🤣

 
At 6 January 2022 at 17:58 , Blogger Agus Warteg said...

Selain Valentino Rossi, aku ngga terlalu kenal pembalap lainnya.😂

Ternyata kebanyakan nomor itu tidak boleh dipakai lagi sebagai ajang penghormatan pada para pembalap itu ya, terutama yang sudah meninggal.

 
At 7 January 2022 at 02:35 , Blogger Jingga Satria said...

Jarang memang Huu pembalap yang mati dipelukan Rongdo...Rata2 diaspal semua yee..🤣🤣🤣


Boleh2 aja Huu selama bukan di Mottogp.🤣🤣🤣🤣🤣

 
At 7 January 2022 at 02:37 , Blogger Jingga Satria said...

Iyee kang umum soalnya Rossi yee, Ketimbang yang lainnya.😁😁


Betul kang termasuk nomor Rongdo juga dilarang.🤣🤣🤣🤣🤣

 
At 7 January 2022 at 22:35 , Blogger Unknown said...

Simoncelii sedih banget itu waktu dia memninggal, baru juga ikut sebentar di kelasnya itu

 
At 8 January 2022 at 06:45 , Blogger Jingga Satria said...

Betul sekali Icha Dewi...Belum genap setahun dimottogp kelas 500cc Marco Simonselli akhirnya mengalami kecelakaan disirkut sepang Malaysia setelah ditabrak oleh Collins Edward.😊

 
At 8 January 2022 at 15:26 , Blogger Jaey Borneo said...

Kenapa gada yg mau pakai nomor 1 ya pas menang, biar jadi ciri khas mgkn ya? 😅

 
At 10 January 2022 at 01:20 , Blogger Unknown said...

nah itu padahal garang banget tu maenya kak, btw kapan updte lg ni kak

 
At 12 January 2022 at 02:59 , Blogger Hermansyah said...

Ternyata banyak juga pembalap yang meninggal akibat kecelakaan di sirkuit, saya taunya cuma Marco Simoncelli sama Daijiro Kato.

 
At 12 January 2022 at 17:38 , Blogger Agus Warteg said...

Kalo saya malah tidak tahu sama sekali mas Herman, tahunya banyak kecelakaan di jalan raya doang.😂

Btw, cara bikin kolom komentar kayak gini gimana ya kang? Ada captcha juga.😁

 
At 23 January 2022 at 10:16 , Blogger Jaey Borneo said...

Yang balapan di sirkuit Amandalika sudah belum bro kalau sudah jangan lupa kas2 kabar ya ke kita2, Thanks 😅😅

 
At 23 January 2022 at 19:14 , Blogger Agus Warteg said...

Wah, ada sirkuit amandalika ya, nanti mungkin ada sirkuit JaeyZona juga ya kang.🤣

 
At 25 January 2022 at 18:48 , Blogger Jaey Borneo said...

Kurang tau mas, Amandilika atau Mandalika ya, lupa 😛😛

 
At 27 January 2022 at 06:10 , Blogger Jaey Borneo said...

Bikin cerpen dikolom komentar yuk 🤣

"Pilih aku atau blog! Bang!" ucap Ningsih dgn raut wajah berapi-api, sebelah tangannya berkacak pinggang dan sebelahnya lagi menunjuk-nunjuk suaminya, Herman 🤣🏃‍♂️🏃‍♂️

 
At 28 January 2022 at 07:40 , Blogger Agus Warteg said...

Icha sekarang ngga keliatan, apa lagi semedi sama kang satria yang ngga update update ya.🤣

 
At 4 February 2022 at 09:35 , Blogger kotanopan.com said...

setiap nomor punya kisah, tapi kalau lihat wajah Kevin Schwantz, saya malah ajdi ingat pemeran film james bond yg terakhir, judulnya no time for die apaya? krn ahgak mirip si Kevin Schwantz..

 
At 9 February 2022 at 02:54 , Blogger Dewi Apriliana said...

Lamaaa sekali tidak mampir di blog ini. Ternyata masih tetep eksis.
Suksess terus ya mas blognya.. blog nomor satuu :)

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Testing