Tuesday 10 May 2022

Arti Kata Mudik & Kesan Hari Raya Lebaran IdulFitri Tahun 2022



Halo sobat blogger gimana masih ada yang berlibur atau sudah beraktifitas kembali seperti biasa, baik apapun itu semuanya harus tetap kita syukuri yaa.😊 Dan kali ini saya akan mengulas tentang kesan merayakan hari raya Idulfitri dari mulai mudik hingga silatuhrahmi dari tempat lingkungan kita tinggal hingga yang jauh.

Hari lebaran tahun ini lebih beruntung dari tahun kemarin karena hampir sebagian orang bisa kembali pulang mudik tanpa harus khawatir dengan yang namanya horor virus corona seperti dua tahun yang terjadi belakangan ini. Walau protokol kesehatan tetap masih diberlakukan. Dan meski lebaran tahun ini perekonomian kita sedikit bermasalah, akan tetapi hal itu tidak mengurangi keinginan warga untuk mudik kekampung halamannya masing-masing yang memang sudah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat Indonesia.

Makanya tak heran lebaran Idulfitri tahun 2022 ini boleh dikatakan lebih menarik, karena hampir diseluruh wilayah Indonesia terjadi kemacetan yang boleh dikatakan cukup Extrem, tetapi apapun yang terjadi bagi pemudik hal tersebut sudah bukan sesuatu yang aneh. Bahkan kenaikan tarif angkutan lebaran baik darat, laut maupun udara pastinya selalu kerap terjadi pada hari raya lebaran. Tetapi bagi pemudik yang telah terbiasa semua telah mereka perhitungkan dengan matang.

Bicara soal mudik pernahkah anda berpikir apa sih kepanjangan dari kata mudik tersebut? Sebagian orang mengatakan mudik itu artinya pulang kampung. Dan sebagian orang lagi mengatakan mudik adalah tradisi tahunan yang kerap dilakukan oleh warga Indonesia jika hari raya telah tiba. Sisanya banyak yang mengatakan tidak tahu, atau mudik dalam kata arti pulang ke udik dimana tempat asal kita dilahirkan.😁😁😁

Nah. Bagi anda yang penasaran dengan arti kepanjangan dari kata mudik tersebut dibawah ini sudah saya siapkan dan tinggal membacanya saja.👇




Sekarang anda sudah tahu kan kepanjangan dari kata mudik tersebut. Dan jika diawal saya membahas tentang mudik, yang kedua saya akan membahas tentang kesan menarik silahturahmi lebaran dari mulai lingkungan tempat tinggal saya sampai yang berada diluar lingkungan saya.

Karena pada hari raya Idulfitri hari pertama saya tidak melakukan mudik jadinya saya bersiraturahmi dilingkungan tempat saya tinggal dengan semarak, karena tidak seperti hari raya Idulfitri sebelumnya yang hanya secara online dikarnakan efek pademi yang semakin tinggi pada saat itu.

Jika pada jalur mudik macet serta padat, dilingkungan tempat saya tinggal banyak wargapun mulai berani untuk keluar rumah dan bersilatuhrahmi dari satu rumah kerumah yang lainnya. Sehingga lingkungan tempat saya tinggal pun nampak ramai karena banyaknya orang yang hilir mudik untuk bersilatuhrahmi. Mereka nampak riang dan penuh dengan kegembiraan. Meski dalam bersilatuhrahmi masih saja banyak yang memakai kesan berbasa-basi. Diawali dari kata 'KAPAN', "Kapan anu"... "Kapan ini lagi"... "Kapan mau punya anu lagi" dan Kapan-kapan lainnya.🤣 🤣

Namun saya pribadi tidak memperdulikan hal basa-basi tersebut karena semuanya akhirnya hilang lenyap oleh kegembiraan dan canda serta tawa. Sampai pada lebaran hari ketiga sayapun mulai melakukan mudik jarak dekat, meski saya tahu jalanan sudah mulai macet dimana-mana. Jadi selama libur lebaran kemarin bukan hanya didaerah saja yang macet total, tetapi kota Jakarta dan sekitarnya pun tak luput dari itu semua.

Dan apa mau dikata semua itu tetap harus dinikmati dan syukuri, bahkan lebaran tahun ini bagi saya pribadi punya kesan unik dan menarik, karena selama saya bersilahtuhrahmi hingga kedua kota yang berbeda saya banyak bertemu teman serta sahabat dimasa lampau, semua itu terjadi secara mendadak hingga akhirnya meski tidak punya target liburan secara penuh namun akibat pertemuan tersebut saya seperti orang yang punya banyak kesibuhkan dari satu tempat ketempat lainnya. Bahkan sampai hari raya lebaran sudah lewat hampir lima hari aktifitas bersilatuhrahmi saya masih belum selesai.😊

Demikianlah cerita singkat saya pada hari raya lebaran Idulfitri tahun 2022 yang begitu punya kesan unik serta menarik bagi saya pribadi. Mungkin bukan hanya saya saja, anda sendiri tentunya punya hal menarik yang berbeda pada hari raya lebaran kemarin, Karena hampir dua tahun sebelumnya kita dilanda pademi yang terpaksa banyak hal yang tertunda dan semuanya baru bisa terlaksana pada hari raya lebaran tahun ini. Sebagai contoh pulang mudik dan berlibur ketempat wisata.




~ THANK~ YOU ~

Labels:

16 Comments:

At 10 May 2022 at 02:00 , Blogger Jaey Borneo said...

Saya baru tau gan singkatan mudik, dulunya saya menerjemahkan mudik itu sebagai m = muleh dan udik = kampung, jadi mudik = muleh udik 🤣

Saya curiga singkatan yg agan share itu baru dbuat belakangan ini gan 🤣

Kalau soal lebaran sepertinya di desaku euforianya menurun gan, tampak seperti orang tak bersemangat, tampak seperti hari2 biasa tak ada kembang api petasan seperti lebaran tahun lalu, mgkn karena kaget juga tak diduga hari ke 29 lebaran 😅

 
At 10 May 2022 at 03:33 , Blogger Hermansyah said...

Kalau kata orang sini MUDIK itu Menuju UDIK atau ke selatan lawan kata dari MILIR Menuju ILIR atau ke Utara sebab orang perantau itu kebanyakan datangnya dari Selatan atau Udik jadi pas pada pulang disebutnya MUDIK atau MUDIKIN.

Lebaran tahun ini ngga MUDIK cuma NGETANIN alias ke BELETAN (Timur) niatnya mau NGULONIN alias ke BEKULON (Barat) tapi ngga jadi..hiks

 
At 10 May 2022 at 03:38 , Blogger Jingga Satria said...

Umumnya orang pada bilang seperti itu Huu..😁😁


Singkatannya gue tahu udah sekitar setahun... Untuk gambarnya baru gue dapat ditiktok 5 hari sebelum lebaran Huu.🤣🤣

Bisa seperti itu bisa juga karena faktor harga minyak goreng mahal yang berimbas pada produk2 lainnya ikut menaikan harga jualnya.😁

 
At 10 May 2022 at 03:43 , Blogger Jingga Satria said...

Umumnya begitu Huu..😁😁

Sama saya juga nggak mudik Huu. Cuma kekidulan sebentar, terus balik lagi dah.😁😁😁

Ngetan, Ngidul, Ngulon...Ada yang kurang Huu...Ngalor ( Utara ) 🤣🤣🤣

 
At 10 May 2022 at 04:33 , Blogger Hermansyah said...

Kalau di sini ke utara di sebutnya bukan ngalor tapi ngilir atau belilir. Kalau ke utara disebutnya milir atau milirin.

 
At 10 May 2022 at 04:46 , Blogger Jingga Satria said...

Lhaa kalau selatan, timur, barat berarti ada juga sebutan lainnya dong Huu..😁😁

 
At 10 May 2022 at 05:39 , Blogger Hermansyah said...

Di sini Selatan disebutnya Beludik atau Udik, Utara disebutnya Belilir atau Ilir, Barat disebutnya Bekulon atau kulon, Timur diebutnya Beletan atau Wetan

Di sini ngga ada ngalor sama ngidul yang ada ngilir atau milirin sama mudikin atau mudik

 
At 10 May 2022 at 06:09 , Blogger Jingga Satria said...

Naah itu baru lengkap Huu...Emang beda tempat beda penyebutannya yee....Tapi pada dasarnya sama aja dan mudah dipahami.😁😁😁

 
At 10 May 2022 at 21:29 , Blogger Mbul Kecil said...

Wah ternyata di Jakarta macet juga ya Kang...wkwkwk...kirain sepi hahahahah...

Asyik juga ya kang jadi bisa bertemu sahabat dan teman lama. Jadi ga putus silaturahminya.

kirain terbang ke padhang uda ...kali mampir ke sinii ada suguhan lemang tapai dan dendeng balado hehheheh

kota terdekat berarti depok bogor kali ya kang

😁





 
At 10 May 2022 at 21:31 , Blogger Mbul Kecil said...

kalau ndi lor ndi kidul tau ga istilah buat siapa..kalau di desa mbul buat enthung atau ulet yang biasa ada di gulungan daun pisang soalnya ulatnya ga tau arah lor dan kidul...humor di desaku itu wkwkkw

 
At 11 May 2022 at 03:18 , Blogger Jingga Satria said...

Oohh kalau di Jawa ulat daun pisang sebutannya Enthung yee mbul...Kenapa nggak Kentong aje.😁😁😁

Dulu waktu kecil aku senang mainin ulat dau pisang mbul. Malah senang lihat daun pisang banyak ulatnya...meski ujung2nya buah pisangnya tidak bagus. Tapi sekarang hampir nggak pernah lihat pohon pisang yang daunnya ada ulatnya. Jadi kangen pencet2 ulat daun pisang.🤣🤣🤣

 
At 11 May 2022 at 03:24 , Blogger Jingga Satria said...

Macet mbul, Karena banyak yang keluar untuk berwisata dan bersilatuhrahmi secara berbarengan.

Tul mbul meski semuanya serba mendadak.😊😊

Ke Padang ongkosnya maahhhaalll mbul, Lagian itu kan kampung Mertua...Dan sang mertuanya ada di Bekasi jadi nggak perlu jauh2 ke Ranah Minang.🤣🤣🤣

Tul mbul Depok, Bekasi, Bogor dan Bandung.🤣🤣🤣

 
At 15 May 2022 at 09:05 , Blogger Jaey Borneo said...

Tapi bagus juga huu singkatannya yg sekitar setahun itu, saya setuju2 aja 🤣

 
At 15 May 2022 at 09:07 , Blogger Jaey Borneo said...

Ulat daun pisang itu bisa jadi kupu2 juga kan 😅

 
At 17 May 2022 at 07:31 , Blogger Hermansyah said...

Ngga jadi kupu-kupu tapi jadi lontong, kang.. wkwkwk

 
At 19 May 2022 at 21:55 , Blogger Jaey Borneo said...

Waduh 🤣🤣

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Testing