Sunday, 24 September 2023

7 Fakta Mengejutkan Yang Perlu Dicamkan Secara Baik



Hallo para blogger dibawah ini ada beberapa Fakta yang perlu anda camkan serta cermati dari pada penasaran yuk langsung kita simak Fakta apa yang sesungguhnya terjadi.👇👇


~Nomor 1~




Berhentilah Menuntut Ilmu, Karena Ilmu Belum Tentu Bersalah.

~Nomor 2~




Jangan Pernah Membalas Budi, Karena Belum Tentu Budi Pelakunya.

~Nomor 3~




Jangan Pernah Mengarungi Lautan, Karena Karung Lebih Cocok Untuk Beras.

~Nomor 4~




Jangan Pernah Menimba Ilmu, Karena Ilmu Belum Tentu Ada Didalam Sumur.

~Nomor 5~




Yang lebih Penting Jangan Pernah Lupa Daratan, Karena Kalau Sampai Lupa Luh Mau Tinggal Dimana?

~Nomor 6~




Jangan Pernah Ngurusin Orang, Karena Orang Belum Tentu mau Kurus.

~Nomor 7~




Jangan Bangga Jadi Atasan, Karena Ditanah Abang Atasan Diobral 10 Ribu Dapat 3.







~ THANK~YOU ~

Labels:

Tuesday, 10 May 2022

Arti Kata Mudik & Kesan Hari Raya Lebaran IdulFitri Tahun 2022



Halo sobat blogger gimana masih ada yang berlibur atau sudah beraktifitas kembali seperti biasa, baik apapun itu semuanya harus tetap kita syukuri yaa.😊 Dan kali ini saya akan mengulas tentang kesan merayakan hari raya Idulfitri dari mulai mudik hingga silatuhrahmi dari tempat lingkungan kita tinggal hingga yang jauh.

Hari lebaran tahun ini lebih beruntung dari tahun kemarin karena hampir sebagian orang bisa kembali pulang mudik tanpa harus khawatir dengan yang namanya horor virus corona seperti dua tahun yang terjadi belakangan ini. Walau protokol kesehatan tetap masih diberlakukan. Dan meski lebaran tahun ini perekonomian kita sedikit bermasalah, akan tetapi hal itu tidak mengurangi keinginan warga untuk mudik kekampung halamannya masing-masing yang memang sudah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat Indonesia.

Makanya tak heran lebaran Idulfitri tahun 2022 ini boleh dikatakan lebih menarik, karena hampir diseluruh wilayah Indonesia terjadi kemacetan yang boleh dikatakan cukup Extrem, tetapi apapun yang terjadi bagi pemudik hal tersebut sudah bukan sesuatu yang aneh. Bahkan kenaikan tarif angkutan lebaran baik darat, laut maupun udara pastinya selalu kerap terjadi pada hari raya lebaran. Tetapi bagi pemudik yang telah terbiasa semua telah mereka perhitungkan dengan matang.

Bicara soal mudik pernahkah anda berpikir apa sih kepanjangan dari kata mudik tersebut? Sebagian orang mengatakan mudik itu artinya pulang kampung. Dan sebagian orang lagi mengatakan mudik adalah tradisi tahunan yang kerap dilakukan oleh warga Indonesia jika hari raya telah tiba. Sisanya banyak yang mengatakan tidak tahu, atau mudik dalam kata arti pulang ke udik dimana tempat asal kita dilahirkan.😁😁😁

Nah. Bagi anda yang penasaran dengan arti kepanjangan dari kata mudik tersebut dibawah ini sudah saya siapkan dan tinggal membacanya saja.👇




Sekarang anda sudah tahu kan kepanjangan dari kata mudik tersebut. Dan jika diawal saya membahas tentang mudik, yang kedua saya akan membahas tentang kesan menarik silahturahmi lebaran dari mulai lingkungan tempat tinggal saya sampai yang berada diluar lingkungan saya.

Karena pada hari raya Idulfitri hari pertama saya tidak melakukan mudik jadinya saya bersiraturahmi dilingkungan tempat saya tinggal dengan semarak, karena tidak seperti hari raya Idulfitri sebelumnya yang hanya secara online dikarnakan efek pademi yang semakin tinggi pada saat itu.

Jika pada jalur mudik macet serta padat, dilingkungan tempat saya tinggal banyak wargapun mulai berani untuk keluar rumah dan bersilatuhrahmi dari satu rumah kerumah yang lainnya. Sehingga lingkungan tempat saya tinggal pun nampak ramai karena banyaknya orang yang hilir mudik untuk bersilatuhrahmi. Mereka nampak riang dan penuh dengan kegembiraan. Meski dalam bersilatuhrahmi masih saja banyak yang memakai kesan berbasa-basi. Diawali dari kata 'KAPAN', "Kapan anu"... "Kapan ini lagi"... "Kapan mau punya anu lagi" dan Kapan-kapan lainnya.🤣 🤣

Namun saya pribadi tidak memperdulikan hal basa-basi tersebut karena semuanya akhirnya hilang lenyap oleh kegembiraan dan canda serta tawa. Sampai pada lebaran hari ketiga sayapun mulai melakukan mudik jarak dekat, meski saya tahu jalanan sudah mulai macet dimana-mana. Jadi selama libur lebaran kemarin bukan hanya didaerah saja yang macet total, tetapi kota Jakarta dan sekitarnya pun tak luput dari itu semua.

Dan apa mau dikata semua itu tetap harus dinikmati dan syukuri, bahkan lebaran tahun ini bagi saya pribadi punya kesan unik dan menarik, karena selama saya bersilahtuhrahmi hingga kedua kota yang berbeda saya banyak bertemu teman serta sahabat dimasa lampau, semua itu terjadi secara mendadak hingga akhirnya meski tidak punya target liburan secara penuh namun akibat pertemuan tersebut saya seperti orang yang punya banyak kesibuhkan dari satu tempat ketempat lainnya. Bahkan sampai hari raya lebaran sudah lewat hampir lima hari aktifitas bersilatuhrahmi saya masih belum selesai.😊

Demikianlah cerita singkat saya pada hari raya lebaran Idulfitri tahun 2022 yang begitu punya kesan unik serta menarik bagi saya pribadi. Mungkin bukan hanya saya saja, anda sendiri tentunya punya hal menarik yang berbeda pada hari raya lebaran kemarin, Karena hampir dua tahun sebelumnya kita dilanda pademi yang terpaksa banyak hal yang tertunda dan semuanya baru bisa terlaksana pada hari raya lebaran tahun ini. Sebagai contoh pulang mudik dan berlibur ketempat wisata.




~ THANK~ YOU ~

Labels:

Wednesday, 5 January 2022

7 Manfaat Membaca Buku Atau Novel Yang Harus Anda Tahu



Membaca buku atau novel tentu sangat mengasikkan bagi yang hobi membaca. Karena tidak semua orang suka dengan yang namanya membaca. Bahkan negara kita Indonesia menjadi urutan yang ke 60 dalam hal membaca. Akan tetapi meski begitu tanpa kita sadari terkadang orang meski tidak hobi membaca jika ada sebuah buku atau hal tertentu yang memang harus dibaca, Bukan tidak mungkin semua akan dilakukannya.

Nah. Katanya pula banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca, seperti apa berikut 7 manfaat dari membaca dibawah ini.


1. MENGEMBANGKAN KOSAKATA


Kita semua membutuhkan kosakata untuk menyampaikan ide dan mengekspresikan diri. Kosakata yang banyak akan meningkatkan kapasitas kita untuk berinteraksi sosial.

Orang yang memiliki kosakata yang baik dan mengartikulasikan diri mereka dengan jelas, dapat dengan mudah mengembangkan persahabatan atau jaringan. Di antara semua cara untuk meningkatkan kosakata, membaca novel adalah yang terbaik. Ketika kita membaca buku, kita dihadapkan pada kata-kata baru dan dapat membedakan maknanya melalui konteks apa yang kita baca. Jadi, semakin banyak kita membaca fiksi, semakin banyak kosakata yang mungkin kita serap.


2. MENINGKATKAN MEMORI


Membaca adalah latihan terbaik untuk otak, karena dapat meningkatkan memori dan memperlambat laju kerusakan mental di usia tua. Membaca memberi pemahaman dan wawasan tentang berbagai hal. Semua aktivitas mental ini membantu menjaga ingatan kamu tetap tajam.

Penelitian lain menunjukkan bahwa membaca buku menjaga memori dan keterampilan berpikir tetap utuh. Ini membantu dalam menjaga kesehatan otak dan menangkal gejala Alzheimer di usia tua.


3. KUALITAS TIDUR LEBIH BAIK


Membaca merilekskan otak kita secara signifikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang membaca buku sebelum tidur akan mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.

Membaca buku novel yang bagus sebelum tidur dapat membantu mengalihkan pikiranmu dari ketegangan sepanjang hari. Ini mengurangi stres. Dan dengan berkurangnya stres, tidur pun jadi lebih nyenyak.


4. MENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL


Seseorang yang kutu buku kerap digambarkan sebagai sosok yang antisosial. Padahal, sebuah penelitian menunjukkan bahwa membaca fiksi dapat membantu meningkatkan dan mempertahankan keterampilan dan pemahaman sosial.

Keterampilan sosial memainkan peran penting dalam perkembangan manusia. Orang membutuhkan mereka saat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Orang yang suka membaca novel cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih kuat daripada pembaca nonfiksi. Membaca fiksi meningkatkan fokus dan konsentrasi yang membuatnya memiliki kemampuan lebih baik dalam membangun percakapan dan resolusi konflik.


5. PANJANG UMUR


Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Social Science & Medicine telah membuktikan bahwa mereka yang membaca fiksi memiliki umur yang panjang. Jadi, semakin banyak orang membaca fiksi, semakin besar kemungkinan mereka hidup lebih lama.

Membaca novel meningkatkan kekuatan otak kita dan membuat pikiran tetap aktif, sehat, dan responsif. Ini membantu mengembangkan kecerdasan emosional yang membuat orang berhasil bergulat dengan masalah mental dan rasa tidak aman.

Selain itu, fiksi memberikan rasa pelarian atau transportasi, memungkinkan kita untuk mengabaikan masalah sehari-hari, dan mengurangi tingkat stres dan depresi. Semua faktor ini meningkatkan kesehatan yang baik.


6. MEMBUATMU MENJADI ORANG YANG EMPATIK


Empati adalah tentang berdiri di posisi orang lain, merasakan dengan hatinya, dan melihat dengan matanya. Jika kita ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, kita harus mengajari orang untuk berempati satu sama lain.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan membuat orang membaca fiksi. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa fiksi memiliki kemampuan untuk mendorong empati. Itu membuat orang melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan memungkinkan mereka untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain — bahkan jika mereka tidak mengetahuinya.

Menurut Keith Oatley, seorang novelis dan profesor di University of Toronto, fiksi sastra pada dasarnya adalah eksplorasi pengalaman manusia. Sebuah studi yang dilakukan oleh Oatley dan rekan-rekannya tentang bagaimana fiksi sastra mempengaruhi empati pembaca menunjukkan bahwa mereka yang membaca buku fiksi memiliki tingkat empati yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pembaca nonfiksi.


7. MENINGKATKAN KREATIFITAS


Menurut penelitian yang dilakukan di University of Toronto, pembaca fiksi adalah pemikir yang lebih kreatif dan berpikiran terbuka daripada pembaca nonfiksi. Membaca fiksi membantu seseorang dalam pengambilan keputusan dan penilaian yang lebih baik. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa membaca literatur fiksi dapat mengarah pada prosedur pemrosesan informasi yang lebih baik secara umum, termasuk kreativitas.

Dengan demikian, terbukti bahwa membaca fiksi memberikan berbagai manfaat bagi pikiran pembaca. Dengan narasi terstrukturnya, ia membawa ketertiban pada pikiran yang tidak teratur. Ini melibatkan pikiran kita, membuka kreativitas kita, dan membuka pintu pikiran kita ke dunia dan hal-hal yang tak terbayangkan. Hal menakjubkan lainnya tentang membaca kisah fiksi adalah memberi kita kesempatan untuk mengintip ke dalam jiwa orang lain dan mengamati bagaimana mereka menemukan solusi untuk masalah mereka. Dengan cara ini, fiksi memberi kita lensa baru untuk melihat kehidupan.

Nah. Bagaimana dengan anda, tertarik atau ingin rajin membaca?



Sumber : Suara.com


~SEMOGA~BERMANFAAT~

Labels:

Friday, 26 June 2020

Kisah Pilu Seorang Ibu Dipanti Jompo








Sebuah Kisah Islami Dari Negri Jiran Malaysia





Pada suatu hari Seorang Pemuda hamba Allah mengunjungi ke satu Rumah Panti Jompo, Tujuannya hanya untuk menyalurkan bantuan kepada orang miskin, Beliau belikan kain sarung,  Beli roti, Dll.


Beliau pun tiba dan memarkirkan kendaraannya diperkarangan Panti Jompo tersebut. Namun 5 menit berselang, Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati dirinya.


"Yee...Yee...Anak aku datang, Anak aku datang, Senangnya anak aku datang mengujungiku"..


Pemuda itu sempat bingung, Karena tak mengenal beliau siapa, Ibu itu, Yang langsung memeluknya & Menyiuminya.


Sang ibu itu berkata..."Na Kenapa tinggalkan ibu disini nak, Ibu mau pulang, Ibu rindu rumah kita"..


Sang pemuda itu hampir tak bisa berkata-kata, Beliau mencoba coba mengucapkan kata...


"Buu"....Sambil memegang tanganya,  pemuda itu mendengarkan apa yang diucapkan ibu malang tersebut.


"Sampai hati nak, Kau tak mengakui aku ini ibumu"....Ucapnya lirih.


Sang pemuda mencoba membayangkan, Bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya, Iapun mencoba berpura-pura,  Seolah-olah sebagai anaknya, iapun kembali berkata...


"Bu...Maafkan saya ya".....Jawab pemuda tersebut.


Ia memegang tangannya, Dan mengajaknya duduk diatas kursi,  Dan menyuapkan roti, Kedalam mulutnya, Dan tanpa terasa menetes air mata dipipi pemuda itu. Dirinya mencoba bayangkan,  Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya,  Bila kita anaknya, Mengambilkan sepotong roti, Kita suapkan kemulutnya, Bagaimana perasaan beliau ? Bagaimana perasan kita semua.?


Bagai anak dan ibu, Keduanya salin tatap dan berlinang air mata. Pemuda itupun mencoba mengusap air matanya yang meleleh dipipi ibu malang tersebut.


Kemudian sag ibu mencoba memegang tangan, Dan membelai-belai rambut pemuda tersebut.


Subhana Allah.....Pemuda itu bisa merasakan bagaimana perasaan sang ibu yang begitu rindu kepada anaknya, Saat sang pemuda itu hendak pulang, Kaki sipemuda dipegang oleh ibu malang tersebut sambil berkata.


"Nak...Jangan tinggalkan ibu nak, Ibu mau balik, Ibu mau pulang"..


Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ, Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang, Yang paling besar bergelar Tan Sri, Orangnya memang kaya, Punya nama besar, Dan hebat orangnya, Waktu saya izin pulang, Sang ibu itu kembali Dia pegang baju saya, Dia bilang mau ikut saya pulang, Sang pemuda pun kembali berkata kembali dengan lembut.


"Di mobil ada banyak barang".....Seru sang pemuda.


"Tak apa-apa nak"...


"Ibu duduk sama barang-barangmu Itu"...Jawabnya dengan senang.


Akhirnya pemuda itu izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja, Pulang kerumahnya.


Sejak tinggal dirumah sang pemuda kala pagi menjelang keduanya Sholat Subuh bernama,ah pemuda itu yang jadi Imamnya, Dan sang ibu makmum di belakangnya. Sang pemuda membaca doa, Selesai Sholat, Sang ibupun tanpa terasa air mata berjatuhan.


Selesai doa sang pemuda langsung menyalami sang ibu, Sambil menciumi tangannya ia kembali berkata.


"Bu...Maafkan saya yaa"..


Pemuda itupun kembali teringat akan ibunya yang telah tiada. Diri membayangkan ibu ini adalah ibunya yang selalu merindukan anak-anaknya.


Dihari berikutnya, Tiga hari berselang sewaktu Sholat Isya', Dan sesudah berdoa,a, Sipemuda langsung menyalami sang ibu seperti biasa.


Namun sang ibu itu segera melapisi tangannya dengan kain mukenanya...?


Sang pemuda merasa heran dan berkata...


"Bu...Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?,  Tidak seperti biasanya?"..


Sang ibu akhirnya menjawab...."Ustadz...Kau bukan anak saya kan"...


"Subhanaallah.....Tiba-tiba dia sebut nama saya..... "Ustaz, Kenapa ibu panggil saya ustaz ? Saya anak ibu"....Jawab sipemuda.


Sang ibu berkata kembali....."Bukan, Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya,  Kalau anak saya dia tak akan suap saya makan"...Jawab dirinya pilu.


Spontan sang pemuda langsung pegang sang Ibu dan memeluknya sambil menangis..Pemuda itupun kembali berkata.


"Bu... Walaupun ibu, Bukan ibu saya, Tapi saya sayang ibu seperti ibu saya".


Sang pemuda mencoba meyakinkan kembali, Meski ia tahu sang ibu tersebut begitu rindu pada anak-anaknya. Dirinya pun merangkul sang ibu tersebut sambil berkata lagi.


"Bu...Walaupun ibu saya telah tiada, Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, Ibu duduklah di sini".


Saat makan,  Sang pemuda kembali menyuapkan nasi ke mulutnya, Akan tetapi sang ibu tersebut memuntahkan balik makan dari mulutnya.


Dengan sabar sang pemuda itu kembali bertanya..."Kenapa bu?"....Tetapi sang pemuda itu dibuat kaget kembali karena tiba-tiba wajah sang ibu terlihat pucat pasi, Akhirnya ia Panggil ambulan untuk mengantarnya ke rumah sakit, Sewaktu dirumah sakit. Pemuda itu mencoba merebahkan sang ibu, Sambil megenggam tangannya. Ibu tersebut kembali berkata.


"Ustaz...Kalau saya meninggal, Tolong jangan beritahu sorang pun anak saya, Kalau saya sudah meninggal, Jangan beritahu mereka di mana makam saya, Kalau mereka tahu di mana kubur saya,  Jangan izinkan dia pegang batu nisan saya"..


Sang pemuda kembali memberi semangat kepada sang ibu tersebut.


"Bu...Jangan ngomong seperti itu bu".....Bukan pemuda itu saja yang sedih tetapi isteri dan Anak si pemuda tersebut menangis di sebelahnya sambil membantu serta memberi harapan pada ibu malang tersebut.


Sang ibu hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah, Rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, Akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu, Dia meninggal dalam pelukan saya. Dan sang pemuda itupun hanya bisa mendo,akan Jasadnya, Semoga arwah beliau diterima disisi Allah.S,W,T.


Naah semoga kisah diatas bisa kita jadikan contoh untuk selalu mengingat serta menolong ibu kita, Bila kita masih ada ibu, Tolonglah taat pada ibu kita, Jangan durhaka pada ibu kita,  Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo, Saat ibu kita sakit kita jaga dia, Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita..


Naah sahabat coba tanya ibu kita..."Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu ? Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?"


Tak hanya itu saja, Coba tanya ibu kita sahabat sekalian...Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, Karena itu sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita...


Nah sahabat semua... ..Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, Anak sang ibu itupun terus telefon kepemuda tersebut sambil berkata dengan nada kasar.


"Saya akan bawa anda ke pengadilan, Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo"...


Selama 3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, Dia tak pernah sempat mengunjunginya sampai sang ibu selalu merindukan anak-anaknya. Hingga ibu malang itu tak bisa membedakan sipemuda dengan anaknya..


Hingga akhirnya sang pemuda tersebut dengan setia menanti kehadiran anak dari ibu tersebut untuk menemuinya. Namun setahun telah berlalu tetap tak ada kabar kembali dari sang anak tersebut. Hingga pada suatu hari saat sang pemuda itu sedang ceramah di Masjid di daerah pecinaan, Ia didatangi oleh seseorang yang langsung memeluknya kala ia selesai ceramah.


Sang pemuda itu nampak kaget dan bertanya.."Pak, Ada apa ini?...Ada masalah apa?"....Merasa kaget dan bingung. Orang itupun berkata dalam keadaan menangis...


"Ustaz...Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustadz, Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"..


Pemuda itupun menjawab..."Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu ?"...


Anak dari ibu malang tersebutpun berkata..."Tolonglah ustadz..Saya mau jumpa ibu saya ustadz, Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz saat itu...Saya sekarang ini sudah bangkrut ustadz, Isteri saya mati kecelakaan, Rumah disita bank, Mobil mewah saya semua dah disita bank, Tinggal 1 saja, Motor tua itu".....Jawabnya sambil memelas.


Karena tak tega sang pemuda tersebut berkata...."Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu,  Tapi dengan 1 syarat, Kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu".


Akhirnya keduanya pun berangkat menuju pemakaman,, Sampai di pemakaman, Pemuda itu tak sempat turun dari mobil, Sedang sang anak ibu malang tersebut turun terlebih dahulu. Sang pemuda lihat didepan matanya sendiri, Anak ibu malang tersebut terjatuh tersungkur tangannya menjadi hitam,  Mulutnya tertarik sebelah, Yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, Sambil memanggil-manggil...


"Ibu...Ibuuu... Ibuuuuu"..


Akhirnya dengan spontan sipemuda mengangkat anak ibu yang malang tersebut tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...


Allahu Akbarrr...Seru sang pemuda.


Ternyata Allah SWT tunjukkan kepada sang pemuda itu, Dikehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya.


Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita, Ambillah iktiar dari kisah di atas, Dan apabila mata ibumu sudah tertutup, Maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah SWT....Yaitu Doa seorang ibu.





~~ THANK ~~ YOU ~~








Labels:

Friday, 13 December 2019

Inspirasi : Mengenang Sang Ayah


Ayah memang tidak mengandungmu, tapi dalam darahmu, mengalir darahnya..

Ayah memang tidak melahirkanmu, tapi suaranyalah yang pertama kau dengar ketika lahir untuk menenangkan jiwamu..

Ayah memang tidak menyusuimu, tapi dari keringatnyalah setiap suapan yang menjadi air susumu..

Ayah memang tidak menyanyikanmu, agar kau tertidur, tapi dialah yang menjamin kau tetap nyaman dalam lelapmu..



Ayah memang tidak mendekapmu seerat ibumu, itu karena dia khawatir karena cintanya ia tidak bisa melepaskanmu.. ketika kau sudah bisa membangun sendiri hidupmu..

Ayahmu tidak pernah kau lihat menangis, bukan karena hatinya keras, tapi agar kau tetap percaya, dia kuat untuk kau bisa bergantung dilengannya..

Sayangi dan hormati ayahmu.. memang surga ada ditelapak kaki ibumu, tapi tidak ada surga untukmu tanpa keridhaannya..

Memang kau diminta mendahulukan ibumu, tapi ayahmu adalah jiwa raga ibumu..



~ THANK ~ YOU ~









Labels:

Saturday, 3 November 2018

Alqur,an Adalah Sahabat Kita Dalam Kubur Nantinya







Sekedar untuk mengingatkan bukan untuk menggurui, Terlebih menasihati.


*Apakah org yg meninggal sadar bahwa dirinya sudah mati.......AYO gemar membaca Alquran*


*Orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disholati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya*


*Beberapa waktu kemudian*


*Saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah. Allah kembalikan ruhnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari “mimpi” buruknya.*


*Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya.*

*Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget,*

*“Dimana bajuku? Kemana celanaku?” Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah “Dimanakah aku?” “Tempat apa ini? Kenapa bau tanah dan lumpur?” Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati.*


*Berteriak lah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya:*


*“Ibuuuuu….!!!!*


*“Ayaaaaaah…!!!!”*


*“Kakeeeeek!!!”*


*“Neneeeek!!”*


*“Kakaaaaak!!!”*


*“Sahabaaaaat!!!”*


*Tidak ada seorang pun yang menjawab nya. Dia yang selama ini lupa pada Allah pun ingat bahwa ALLAH adalah satu-satunya harapan.*


*Menangis lah dia sambil meminta ampun,*


*“Ya, Allaaaaaaah…. Ya Allaaaaaaah…. Ampuni aku ya Allaaaaaaah….!!!”*


*Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya.*


*Jika dia orang baik, maka muncullah dua malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik.*


*Jika dia orang buruk, maka dua malaikat akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya.*


 *Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur*


*Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:*


*“Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)*


*Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang – orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.*


*Setelah dikuburkan dan orang – orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.*


*Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”*


*Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.*


*Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”*


*Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal : 609)*


*Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.*


*Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.*


*Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapakku, keluargaku, saudaraku dan seluruh kaum muslimin, Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin.*


*Semoga bisa menjadikan pencerahan serta pelajaran bagi kita yang beragama islam. Siapakah sahabatku selama di alam kubur dialah AL - QUR'ANNUL KARIM.*





~ SEMOGA ~ BERMANFAAT ~








Labels:

Thursday, 30 August 2018

Apakah Uang Bisa Merubah Segalanya??..



Bukan Menasehati Atau Menggurui...Hanya Sekedar Mengingatkan.
😄😄 🙏🙏


"HALLO.. KENALKAN.....Namaku : UANG"...


Berikut kriteria tentang aku.


Nama panggilan : DUIT...


Nama ukhuwah : FULUS...


Nama tenar : MONEY...


Di Aceh aku dipanggil: PENG'....


Di SUMBAR aku di panggil : PITIH...


Di jawa di panggil : ARTO'...


Aku tidak kemana-mana, tapi ada di mana-mana...


Wajahku biasa saja...


Fisikku juga lemah...


Namun aku mampu merombak tatanan dunia...


Aku juga "bisa" merubah Perilaku...


Bahkan sifat Manusia...


Karena manusia mengidolakan aku...


Banyak orang merubah kepribadiannya...


Mengkhianati teman...


Menjual tubuh...


Bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku...!!!


Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan bejat...


Tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat...


Menentukan kaya miskin dan terhormat atau terhina...


Aku bukan iblis...


Tapi sering orang melakukan kekejian demi aku...!!!


Aku juga bukan orang ketiga...


Tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku...


Kakak dan adik beradu dan saling benci karena aku...


Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku...!!!


Padahal sudah sangat jelas juga aku bukan Allah...


Tapi manusia menyembah aku seperti Allah...


Bahkan kerap kali hamba-hamba Allah lebih menghormati aku...


Padahal Allah sudah pesan jangan jadi hamba uang...


Seharusnya aku melayani manusia...


Tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku...???


Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun...


Tapi banyak orang rela mati demi aku...


Perlu aku ingatkan...Aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda.


Tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda...!!!


Kalau suatu hari anda di panggil Allah...


Aku tidak akan bisa menemani anda...


Apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda...


Anda harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta lalu menerima penghakiman-NYA...!!!


Saat itu...Allah pasti akan hitung-hitungan dengan anda...


APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dengan baik...


Atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai tuhan kalian...???


➡ Ini informasi terakhirku :

Aku TIDAK ADA DI SURGA...

Jadi jangan cari aku disana...


➡ SARANKU :

1. Jangan terlalu sayang sama aku...!!!

2. Gunakan aku untuk temanmu dalam kubur dengan banyak sedekah berinfak,berzakat, Jangan lupa berdoa, dan beramal agar aku jadi BERKAH di dunia dan akhirat...!!!```


🙏 AMIIINN!...
🙏

Labels:

Monday, 12 February 2018

CERPEN : Kupu-kupu Malam & Belatung

Cerita ini hanya fiktip & bualan belaka









Hening pagi dinihari disebuah kawasan kumuh disebuah gubug berbahan kayu dan triplek, Telah bersantai seorang wanita setelah melepas lelah dari aktivitas semalaman yang begitu hina. Sambil sesekali wanita itu tampak membelai-belai sang buah hatinya yang sedang asiikk! terlelap tidur. Selang beberapa menit wanita itu pun ikut terlelap mengarungi dunia mimpi.


Belatung itu seperti ulat ya, Bu? Ya seperti ulat. Apakah ia juga bisa berubah jadi kupu-kupu? Tidak, belatung tak bisa berubah jadi kupu-kupu. Kenapa tidak bisa, Ibu? Entahlah, Ibu tak tahu. Kasihan ya, Bu? Aku ingin melihat ia jadi kupu-kupu. Tetapi kita tidak bisa. Tapi aku ingin.


Tidak bisa. Aku ingin.


“Tidak bisa…,” dan Vina melihat ratusan belatung, ribuan belatung, merayap melata ke arah mereka. Melata? Tidak, makhluk kecil basah menjijikkan itu lebih tampak seperti melayang (atau terbang?) dalam satu barisan teratur mirip selendang. Saat selendang itu bergerak sentak bagai dikibaskan, belatung-belatung itu berhamburan bersama percikan lendir. Dan Vina gelagapan. Tangannya sibuk membersihkan lendir, mungkin juga belatung, yang menempel di wajah dan tubuhnya.


Aku ingin.


“Tidak!” dan Vina tersentak. Sadar. Dibukanya mata, nanar. Tak ada belatung. Tak ada percikan lendir. Ditolehkannya kepala ke samping dan menemukan tubuh kecil itu, Kirana, anaknya, bergelung nyenyak dengan satu tangan menyelusup ke ketiak. Vina mengembuskan napas, lega. Tetapi, kalimat Kirana itu, aku ingin, aku ingin, bagai masih menggema….


“Kupu-kupu itu indah ya, Bu?”


“Ya, indah.”


“Maukah Ibu menangkapkannya untukku?”


“Tidak. Tidak boleh.”


“Kenapa tidak boleh, Ibu?”


“Kau lihatlah tubuhnya, sayapnya. Tipis dan rapuh. Ia bisa mati di tangan kita.”


Kirana terdiam. Sejenak. Mata bocah perempuan lima tahunan itu mengerjap- ngerjap bagai berusaha memahami kalimat Vina ibunya. “Kenapa di tempat kita sangat banyak, Bu?”


“Apa yang sangat banyak?”


“Kupu-kupu.”


Vina-lah yang kemudian balas terdiam. Memang mengherankan. Kenapa di tempat seperti ini, di tempat yang sama sekali tak indah, di perumahan kumuh yang bagai terperosok ke rawa-rawa, bisa dilalulalangi begitu banyak kupu-kupu? Ataukah justru karena adanya rawa-rawa itu? Entah, Vina tak pernah memikirkannya. Atau lebih tepat Vina tak sempat memikirkannya. Hal itu terlalu
sepele. Terlalu sepele bagi hidupnya yang…....


“Padahal, ulat jelek ya Bu?”.....Seru Kirana.


“Apa?”


“Ulat. Jelek. Kenapa bisa berubah jadi kupu-kupu yang indah?”


“Eh,” Vina tertegun, “siapa yang memberitahumu?”


“Memberitahu apa, Bu?”....Kirana bingung.


“Kupu-kupu, dari ulat.”


“Bukankah Ibu?”


“Oh…,”...Begitulah, Vina sering lupa. Ya, begitulah aku selalu lupa. Kenapa aku bisa melupakan banyak hal tentang dirimu, anakku? Sungguh tak ada niatku untuk begitu. Semua semata karena jejalan persoalan di kepalaku. Ohh!!... Kalau saja kau mengerti. Kalau saja kau tahu. Apa yang terbayang olehmu, apa yang akan terjadi pada dirimu, kalau kau tahu beberapa waktu lagi kita mungkin bakal tak punya tempat tinggal?


Kau lihatlah truk-truk sampah itu. Truk-truk sampah yang telah beberapa minggu ini tak henti datang membuang sampah ke rawa-rawa. Tahukah kau sampah itu sampah seluruh pelosok kota? Beratus-ratus ton, beribu-ribu ton setiap hari. Lihatlah, sampah itu menggunung, dan gunungan itu akan menjalar sampai ke mari. Tetapi konon kita takkan sempat melihat gunungan sampah itu menimbun rumah kita. Karena kata orang, saat itu, rumah kita telah digusur.


Kau memang takkan mengerti. Dan memang tak perlu tahu. Bahkan, apa yang kau dapatkan dariku.....Malam-malam sunyimu, malam-malam saat kau kutinggalkan) adalah perlakuan tak pantas dari seorang ibu. Bermainlah, anakku. Bermainlah saja. Dan kupu-kupu… mungkin kupu-kupu itu memang diutus tangan-tangan suci menemanimu. Tetapi ah, truk-truk itu, sampah-sampah itu telah membawa air lindi, larva lalat hijau, dan belatung-belatung ke rumah kita. Dan semua makhluk menjijikkan itu telah mengusir makhluk indahmu: kupu-kupu.


Maafkan aku yang tak segera menyadari itu. Maafkan aku yang lebih peduli pada air lindi yang menggenangi dapur, pada belatung-belatung yang merayapi lantai dan dinding, dibanding wajah sedihmu kehilangan kupu-kupu. Dan betapa, betapa aku baru terkejut ketika suatu hari, kemudian, bibirmu yang mungil menanyakan itu, Belatung itu seperti ulat ya, Bu? Apakah ia juga bisa berubah jadi kupu-kupu? Betapa aku….


Kenapa ya? Kenapa belatung tak bisa berubah jadi kupu-kupu? Huh! Coba kalau bisa. Tentu kupu-kupu yang kata Ibu telah pindah ke tempat jauh itu kembali ada. Huh, inginnya aku.


Bukankah belatung itu seperti ulat? Kalau betul kata Ibu kupu-kupu dari ulat, tentu belatung juga bisa berubah jadi kupu-kupu. Ataukah Ibu bohong? Ataukah Ibu tak tahu?


Mungkin sebenarnya Ibu tak tahu.....Pikir Kirana.


Bukankah Ibu pernah berkata. Banyak hal yang kita tak tahu. Ataukah mungkin Ibu lupa? Huh, Ibu memang pelupa. Bahkan, Ibu sering lupa pada apa yang dikatakan kepadaku. Kenapa ya? Apakah karena sudah tua? Ibu pernah berkata orang akan pelupa kalau tambah tua. Tapi Ibu belum tua. Tapi kadang Ibu memang tampak tua, kalau siang. Kalau senja, kalau Ibu sudah tukar pakaian, pakai lip dan bedak mau pergi kerja, Ibu tampak muda. Cantik. Bahkan, Oya pernah bilang padaku Ibu kupu-kupu. Bukankah itu karena Oya melihat Ibu indah? Tapi Oya memang baik, tidak seperti orang-orang tua dan ibu-ibu lain yang sering kasar kepadaku. Aku benci, aku tak suka pada mereka. Bagaimana kalau tak ada Oya ya?


“Oya di sebelah. Teriak kalau ada apa-apa,”...Begitu selalu kata Ibu sebelum berangkat kerja.


“Kau takut?”


Aku menggeleng. “Tidak.” Aku tak takut, ada Oya. Ya, ada Oya, Vina menguatkan hati dan jiwa Kirana...Menutup pintu. Dipasangnya gembok, memastikan telah terkunci, lalu melangkah ke sebelah. Di rumah serupa-mirip gubuk juga-yang dibatasi hanya selapis tripleks, di situlah Oya, perempuan tua 70-an tahun, dengan kompor gorengan kadang pisang, kadang ketela, ada saja bagai terjulur dari jendela yang lebar dan rendah.


“Titip ya Oya?” kata Vina menyerahkan anak kunci. Seperti biasa, titipan anak kunci itu juga berarti “menitipkan” Kirana bersamanya.


Tanpa menoleh, seperti biasa pula, Vina melangkah jinjit di gang yang kini air lindi itu! selalu becek. Di mulut gang ia masih harus jalan kaki kira-kira empat ratus meter ke simpang jalan aspal tempat ia biasa naik ojek. Ia menepi, dan lebih menepi ketika iring-iringan truk itu lewat, memenuhi nyaris seluruh badan jalan yang sempit. Ia berdesah, iring-iringan truk sampah ini muncul hampir tiap sepuluh menit….


Malam berlalu, Pagi pun menjelma....Hingga siang hampir menyapa Vina turun dari ojek bagai melompat, membayar cepat-cepat, lalu melangkah tergopoh-gopoh ke pintu rumah. Sial!....Seharusnya kuturuti nasihat Asih, jangan sekali-kali melayani mahasiswa. Mereka suka aneh-aneh, tak ada uang, dan banyak maunya. Beginilah jadinya. Vina disekap semalaman dan baru dilepas ketika pagi. Padahal, biasanya, ia sudah pulang pukul tiga dini hari dan masih bisa tidur di sebelah Kirana. Bagaimanakah reaksi Kirana, ketika bangun, mendapatkanku tidak ada disampingnya.


Tetapi semua tenang-tenang saja. Bagai tak ada apa-apa. Apakah Kirana belum bangun? Berkali-kali kunci cadangan Warni gagal membuka gembok karena terburu-buru. Ketika gembok berhasil lepas dan daun pintu ia dorong, Vina terkejut, terlompat surut. Kupu-kupu? Ya, kupu-kupu! Putih, kecil-kecil, belasan Oohh, bukan, puluhan!, keluar bagai menghambur dari dalam rumah gubugnya....


Ada beberapa detik Vina terpana. Ketika perlahan kakinya ia langkahkan masuk, Vina lebih terkejut lagi. Kupu-kupu itu bukan puluhan, tetapi ratusan, Atau mungkin ribuan!, Memenuhi ruangan! “Kirana…?” Buru-buru Vina melangkah ke bilik. Tetapi, di pintu bilik, ia kembali tertegun.


Di situ, di lantai di pintu bilik itu, walau pandangannya terhalang oleh silang-selimpat kelebat kupu-kupu, Vina melihat ratusan, atau mungkin juga ribuan! belatung bagai berbaris melata ke dalam bilik. Dan, di dalam bilik, barisan belatung itu… satu demi satu, langsung, tidak dari kepompong, berubah jadi kupu-kupu Putih!..


“Betul kan, Bu? Lihatlah belatung bisa berubah jadi kupu-kupu.”


Suara Kirana itu…. Dengan kaki jinjit menguak belatung, dengan tangan menepis mengibas kupu-kupu, Vina melangkah mendekati tempat tidur. Dan, di situ, di atas tempat tidur, dalam keremangan bilik yang jendelanya masih tertutup, Vina melihat anaknya, Kirana, tersenyum, menatapnya dengan kedua bola mata merah, mencorong, menyala… bagai mata iblis dan tak lama ambruk disebelah tubuh Oya, Wanita 70 tahun itu telah lebih dulu tiada..?? Entah apa penyebabnya dan siapa pelakunya?


Vina menjerit histeris namun semuanya telah terjadi hanya derai air mata yang menemaninya. Dan inilah akhir dari hidupnya untuk merubah diri menjadi suci abadi.










Bonus dari cerita diatas silahkan downloads mp3 gratis dibawah ini...😂😂😱 Haaahaa!! PA. 😂😂😂







Title : Kupu Kupu Malam

Contributing Artist : Peterpan

Album : Sebuah Nama Sebuah Cerita

Year : 2008

Genre : Pop, Music, Indo Pop

Size : 4.005.896 bita ( 2MB pada disk)

Duration : 03.43

Type of file : Audio MP3 (.mp3)

Audio Summary : mp3, 44100 Hz, stereo, s16p, 128 kb/s

~ DOWNLOAD~ petervkp2malam.mp3

Labels:

Friday, 6 October 2017

Sesuatu Yang Sempurna Tak Selalu Utuh



Setiap orang dalam melakukan berbagai macam kehidupan sudah barang tentu ingin menjadi yang terbaik bahkan ingin lebih dan lebih lagi. bahkan sambil berkata "Aku harus bisa sesempurna mungkin dalam hidup ini untuk mencapai massa depan". Namun dibalik semua itu kita tidak pernah akan tahu seperti apa kita nantinya.

Sebagai manusia memang syah2 saja bila kita berucap sedemikian rupa demi sesuatu yang terbaik, Terlebih untuk massa depan namun kita perlu ingat kesempurnaan itu hanya milik Allah.S,W,T semata.

Nah dibawah ini saya akan mengulas kisah Inspirasi, Tentang seorang yang ingin membuat sesuatu yang harus rapi dan sempurna. sebut saja nama pria itu Satria.

Satria ingin sekali membuat dapur rumah orang tuanya yang bermotif batu bata maka demi mencapai semuanya ia turut serta dalam pembuatan itu. karena demi orang tuanya ia harus menciptakan sesuatu yang sempurna serta menarik terlebih demi sang Ibu.

Satria mulai merancang desain dapur kecil. Kemudian, ia memanggil orang untuk mulai membangun. Setelah beberapa minggu bata-bata dinding mulai tersusun tinggi.

Satria pun mengamati dan mengangguk-anggukan kepala bahwa dapur motif bata yang dibuat tampak sesuai rencana.

Namun sedang asik ia tersenyum, sang ibu datang dan menunjuk sebuah batu bata yang miring.

Satria pun terus memandang pada satu bata yang tampak miring. Ia langsung geram dan panas hati karena tidak rapi. Serta merasa mengecewakan sang ibu.

Lalu dengan bijak sang ibunya berkata.."Nak!!, kamu adalah orang yang mengharapkan semua baik, mengawasi dengan detail, tapi bila bata yang telah disusun dihancurkan kembali, kira-kira berapa dana untuk mengulangnya? Satu bata mungkin tampak buruk, tapi ada 1000 bata lain yang tersusun rapi. Sebab nila setitik rusak susu sebelanga. Namun, masih ada keindahan yang lain, bukan?”

Satria pun kembali mencerna apa yang sang ibu katakan, ia pun tersenyum dan langsung memeluk sang ibu, lalu melanjutkan pekerjaannya.

Keburukan memang lebih mudah untuk diingat dan dilihat lebih cepat. Tapi bukan berarti karena keburukan kecil lalu meninggalkan keindahan besar yang tersimpan. Intinya sesuatu yang sempurna tak mesti selalu tanpa adanya kekurangan.

SUMBER : Intisari.grid.id
"SEMOGA BERMANFAAT

Labels:

Testing